Jumat, 28 Januari 2011
05.41
Babarobi
Kopi Luwak adalah kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa.
Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak.
Kopi ini terkenal di kawasan Asia Tenggara dan telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi setelah publikasi pada tahun 1980-an.
Kopi ini jadi terkenal karena di diyakini menurut mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.
Luwak atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak.
Jadi kopi luwak itu bener bener sudah di pilih oleh Luwak itu sendiri dan yang di jadikan kopinya yaitu Biji yang menempel dan keluar dengan kotoran Luwak itu… Kebayang ga sih minum kopi luwak ini sama dengan minum kotoran luwak..
Tapi jangan salah, Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram. Dan di Indonesia sendiri perkilonya bisa mencapai harga 1.5 Juta per kilo.. Wow…. hanya untuk kopi saja.
Biji kopi luwak ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami dalam perut luwak. Dan rasa kopi luwak ini memang benar-benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi. Lalu bagaimana proses pembuatan kopi luwak ini?
- Biji Kopi yang sudah matang di pohon, di petik
- Kemudian biji kopi ini di kasi makan ke Luwak
- Kotoran yang keluar dari Luwak, di kumpulkan.
- Tubuh luwak hanya akan mencerna daging buahnya saja, sementara bijinya nanti akan tetap utuh saat dikeluarkan kembali dalam bentuk feces. Biji kopi yang dicari adalah yang menempel pada kotoran luwak tersebut Secara fisik, biji kopi luwak dan kopi lain bisa dibedakan dari warna dan aromanya. Biji kopi luwak berwarna kekuningan dan wangi, sedangkan biji kopi biasa berwarna hijau dan kurang harum.
- Kotoran itu di bersihkan dan dikeringkan. Biasanya proses pencucian ini akan berlangsung cukup lama hingga didapatkan biji kopi yang masih terbungkus kulit tanduk yang berwarna putih kekuningan.
- Kemudian di Jemur secara alami yaitu di bawah sinar matahari. Proses pengeringan ini harus benar-benar sempurna untuk memudahkan proses pengupasan kulit tanduk dan untuk mengurangi kadar air yang cukup.
- Setelah benar-benar kering biji kopi akan dikupas kulit tanduknya. Cara tradisional untuk mengupas kulit biji kopi luwak adalah dengan menumbuknya, tidak perlu kuat-kuat, cukup agar kulit terkelupas saja, karena jika menumbuk terlalu kuat maka biji kopi luwak akan hancur / tidak utuh lagi. Dengan cara manual biji kopi dipilih satu demi satu, untuk memisahkan biji yang berkulit tanduk dan yang terkelupas, hasilnya adalah biji kopi dengan kulit ari yang berwarna perak.
Itu secara garis besar pengolahan Kopi luwak, untuk proses yang benar benarnya, tentu saja masih panjang lagi, masih perlu diroasting, giling / grinding.
Kopi ini enaknya tentu saja diseduh, baik dengan cara tradisional yaitu dibuat kopi tubruk, espresso, kopi drip, french press dan sebagainya…..terserah anda.
Sekali saja anda menyeruput kopi ini, anda akan merasakan rasa kopi yang sangat berbeda.. Tapi saya sekali saja sudah cukup.. karena masih terbayang bayang dengan cara pembuatan kopi luwak ini.
Selamat mencoba
Posted in kopi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)